PERENCANAAN BIMBINGAN
KLINIK
A.
Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah : Manajemen Kebidanan Ibu Hamil
Patologis
Kode Mata Kuliah : Bd. 21
Pokok Bahasan : Kebutuhan
Dasar Ibu Hamil TM III
Sub Pokok
Bahasan : Melakukan pemeriksaan urine
protein
Beban Studi : 3 SKS
Waktu : 60
menit
Pertemuan ke : Satu
Hari : Jumat, 15 Januari 2016
Ruang : Rumah Bersalin Karunia Ananda
Kota Semarang
Koordinator : Bertalena
Pembimbing : Hesti Pratiwi
Mahasiswa
Bimbingan : Widiawati
B.
Tujuan Pembelajaran
1.
Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran klinik
ini peserta didik mampu memberikan Asuhan
Kebidanan pada Ibu Hamil patologi TM III (melakukan pemeriksaan urine protein).
2.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti
proses pembelajaran klinik peserta didik mampu:
a.
Memahami pengertian pemeriksaan urine protein.
b.
Memahami tanda
gejala melakukan pemeriksaan urine protein.
c.
Memahami tujuan melakukan pemeriksaan urine.
d.
Memahami persiapan melakukan pemeriksaan urine protein.
e.
Memahami langkah-langkah
melakukan urine protein.
C.
Metode dan Tekhnik
Bimbingan
1.
Metode bimbingan klinik
yang akan digunakan adalah perseptorship
2.
Teknik bimbingan yang
digunakan adalah preconference, bedside teaching, post conference.
D.
Deskripsi Kasus
Mahasiswa D3 Kebidanan tingkat II semester tiga yang sedang
menjalankan praktek klinik kebidanan di Rumah Bersalin Karunia Ananda Kota Semarang dan
mempunyai target memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil patologi TM III
dengan kebutuhan pemeriksaan urine
protein. Mahasiswa tersebut belum pernah
melakukan tindakan tersebut. Untuk mencapai target asuhan yang dibutuhkan oleh
mahasiswa tersebut, bimbingan diberikan menggunakan metode preseptorsip dengan
teknik preconference, bedside teaching dan post conference.
E.
Rincian Kegiatan
NO
|
KOMPETENSI
|
JENIS KEGIATAN
|
WAKTU
|
TEKNIK
|
HASIL YANG DIHARAPKAN
|
1
|
Preseptee
mengetahui penatalaksanaan dalam pemeriksaan protein urine
|
a. Preseptor menjelaskan pengertian pemeriksaan
urine protein
b. Preseptor menjelaskan tujuan dari pemeriksaan
urine protein
c. Preseptor menjelaskan persiapan untuk
pemeriksaan urine protein
d. Prespetor menjelaskan langkah-langkah dalam
permeriksaan urine protein
e.
|
5 menit
5 menit
5 menit
5 menit
|
Preconference
Preconference
Preconference
Preconference
|
Preseptee memahami pengertian
dari pemeriksaan urine protein adalah pemeriksaan terhadap tingginya kadar
protein dalam urin ibu hamil dapat mengindikasikan terjadinya preeklampsi.
Preseptee memahami tujuan dari pemeriksaan urine protein, yaitu untuk mengetahui kadar
protein dalam urin ibu hamil sehingga mampu untuk mengidentifikasi
preeklampsia secara dini
Preseptee memahami persiapan
untuk pemeriksaan urine protein:
1. Diri
2. Alat
3. Pasien
Preseptee memahami
langkah-langkah melakukan pemeriksaan urine protein, diantaranya:
1. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan sesuai dengan
urutan kegiatan
2. Suruh ibu untuk BAK dan urine ditampung dalam
botol yang telah disiapkan
3. Cuci tangan 7 langkah dengan sabun dan air
mengalir dan kemudian pasang handschoon.
4. Perhatikan apakah urine keruh atau jernih
5. Isi kedua tabung kimia dengan urine masing- masing 2 m
6. Panaskan salah satu tabung yang berisi urine diatas
nyala api lampu spritus, kemudian teteskan 2-3 tetes asam cuka 6% dilihat,
selanjutnya dipanaskan lagi
7. Baca hasilnya dengan menilai
8. Catat hasil dan beritahukan pada ibu.
9. Rapikan alat dan cuci handscoen dalam keadaan dipakai dan buka
dalam keadaan terbalik kemudian rendam dalam larutan klorin
10. Cuci tangan 7 langkah dan keringkan dengan
handuk bersih.
|
2
|
Preseptee mampu
mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan pada saat melakukan pemeriksaan urine
protein
|
Preseptor mempersiapkan alat pemeriksaan urine protein
|
10 menit
|
Bedside teaching
|
Preseptee memahami persiapan yang dibutuhkan pada saat melakukan
pemeriksaan urine protein:
1. Diri
Pengetahuan
2. Alat dan bahan
a. 2 buah tabung reaksi dan raknya
b. Penjepit tabungBunsen/ lampu spirtus
c. Pipet
d. Spuit 3cc atau 5 cc
e. Kertas tissue
f. Asam asetat 5 %
g. Urine dan korek api
h. Celemek
i.
Sarung
tangan DTT atau Steril
j.
Buku
catatan
3. Pasien
Menjelaskan tujuan dan
prosedural pemeriksaan urine protein, melakukan kerjasama yang baik sehingga
memberikan kenyamaan pada pasien.
|
3
|
Preseptee mampu
melakukan tindakan pemeriksan urine protein dengan mandiri secara runtut
|
Preseptors melakukan tindakan pemeriksaan urine protein
|
30 menit
|
Bedside teaching
|
Preseptee mampu melakukan tindakan pemeriksaan urine protein:
1. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
sesuai dengan urutan kegiatan. Pastikan bahan dan alat dalam keadaan dapat
digunakan sesuai urutan kerja.
2. Suruh ibu untuk BAK dan urine ditampung dalam
botol yang telah disiapkan (Beritahukan pada ibu mengenai apa yang akan
dilakukan)
3. Cuci tangan 7 langkah dengan sabun dan air
mengalir dan kemudian pasang handschoon. Sebelum melakukan sesuatu pekerjaan
bidan harus teknik pencegahan infeksi
4. Perhatikan apakah urine keruh atau jernih (bila
keruh urine disaring dengan kertas penyaring)
5. Isi kedua tabung kimia dengan urine masing-
masing 2 ml (Salah satu tabung sebagai bahan perbandingan pemeriksaan)
6. Panaskan salah satu tabung yang berisi urine diatas nyala api
lampu spritus, kemudian teteskan 2-3 tetes asam cuka 6% dilihat, selanjutnya
dipanaskan lagi (Panaskan sampai mendidih dan bandingkan dengan
tabung perbandingan)
7. Baca hasilnya dengan menilai :
a.
Negatif
: bila tidak ada keruhan
b.
Positif
(+) : ada keruhan sedikit tanpa
butir-butir
c.
Positif (++) : keruhan mudah dilihat
dan tampak butir-butir dalam keruhan tersebut
d.
Positif
(+++) : jelas keruh dan berkeping- keeping
e.
Positif (++++) : sangat
keruh dan keruhan berkeping-keping besar atau bergumpal- gumpal.
|
4
|
Preseptee mampu
mereview tindakan pemeriksaan urine protein yang telah dilakukan
|
Preseptor mampu melakukan review tindakan pemeriksaan urine protein
yang telah dilakukan
|
10 menit
|
Post Conference
|
Preseptee mampu menjelaskan tentnag prosur dalam pemeriksaan urine
protein.
|
F.
Evaluasi
1.
Prosedur :
Preconference, bedside teaching, postconference
2.
Jenis test :
Skill, attitude, cignitive
3.
Bentuk :observasi
4.
Alat test : SPO
dan checklist
G.
Referensi
1.
Sulistya, Dewi.2008. Pemeriksaan Laboratorium Antenatal
Care .Bandung : EGC
2.
Yulaikah, Lily.2007.”Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan”.
Yogyakarta : EGC
H.
Lampiran
1.
Materi mengenai pemeriksaan urine protein
2.
Kontrak belajar preseptee
3.
Lembar checklist mengenai pemeriksaan urine protein
Lampiran 1
Materi
(Pemeriksaan Urine Protein)
A. Etiologi
Menurut kamus Kesehatan, Protein adalah rantai molekul panjang yang terdiri
dari asam amino yang bergabung dengan ikatan peptida. Protein membentuk bahan
struktural jaringan tubuh kita. Protein memiliki beberapa fungsi yang berbeda,
misalnya menyediakan struktur (ligamen, kuku, rambut), membantu pencernaan
(enzim perut), membantu gerakan (otot), dan berperan dalam kemampuan kita untuk
melihat (lensa mata kita adalah kristal protein murni).
Serum protein (bahasa Inggris: globular protein, spheroprotein) merupakan
salah satu dari tiga jenis protein di dalam tubuh yang terbentuk dari asam
amino berupa larutan koloidal di dalam plasma darah. Serum protein tidak
mengandung fibrin (bukan merupakan fibrous protein) sehingga dapat terlarut.
Total serum protein dalam darah sekitar 7,2 - 8 g/dl[2] atau sekitar 7% dari
volume darah keseluruhan dengan berbagai kegunaan: Sirkulasi molekul lipida,
hormon, vitamin dan zat besi, Enzim, komponen komplemen, protease inhibitor dan
kinin precursor, Regulasi aktivitas, fungsional non seluler dalam sistem
kekebalan.
Tingginya kadar protein dalam urin ibu hamil dapat mengindikasikan
terjadinya preeklampsi. Preeklampsi ialah penyakit dengan tanda - tanda
hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini
umumnya terjadi dalam trimester kedua - kehamilan. Pemeriksaan protein urin
dibutuhkan oleh ibu hamil bila dicurigai mengalamai preeklampsi ringan
atau berat, dari hasil pemeriksaan ini kita dapat memberikan asuhan kepada ibu
hamil yang ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah potensial yaitu
terjadinya eklamsi.
Penetapan kadar protein dalamurin biasnaya dinyatakan berdasarkan timbulnya
kekeruhan pada urin. Karena padat atau kasarnya kekeruhan itu menjadi satu
ukuran untuk jumlah protein yang ada, maka menggunakan urin yang jernih menjadi
syarat yang penting. Kandungan urin bergantung keadaan kesehatan dan
makanan sehari - hari yang dikonsumsi oleh masing - masing individu. Individu
normal mempunyai pH antara 5 - 7. Banyak faktor yang mempengaruhi pH urine
seseorang adalah makanan sehari - hari dan ketidakseimbangan hormonal. Warna
urin adalah kuning keemasan. Selama kehamilan normal terdapat kenaikan
hemodinamika ginjal dan diikuti dengan tekanan venarenalis. Pembentukan urin
dimulai dalam glomerulus, apabila filtrasi glomerulus mengalami kebocoran
hebat, molekul protein besar akan terbuang dalam urine sehingga menyebabkan
proteinuria. Pada pasien yang telah menderita penyakit parenkhim ginjal, faktor
kehamilan yang memasuki usia 20 minggu ini mungkin akan memperberat kebocoran
protein urine.
Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan
darah 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu (akhir triwulan kedua sampai
triwulan ketiga) atau bisa lebih awal terjadi. Sedangkan pengertian eklampsia
adalah apabila ditemukan kejang-kejang pada penderita pre-eklampsia, yang juga
dapat disertai koma.
Pre-eklampsia adalah salah satu kasus gangguan kehamilan yang bisa menjadi
penyebab kematian ibu. Kelainan ini terjadi selama masa kelamilan, persalinan,
dan masa nifas yang akan berdampak pada ibu dan bayi. Kasus pre-eklampsia dan
eklampsia terjadi pada 6-8% wanita hamil di Indonesia. Hipertensi (tekanan
darah tinggi) di dalam kehamilan terbagi atas pre-eklampsia ringan,
pre-eklampsia berat, eklampsia, serta superimposed hipertensi(ibu hamil yang
sebelum kehamilannya sudah memiliki hipertensi dan hipertensi berlanjut selama
kehamilan). Tanda dan gejala yang terjadi serta tatalaksana yang dilakukan
masing-masing penyakit di atas tidak sama.Eklampsia adalah kelainan pada masa
kehamilan, dalam persalinan, atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang
(bukan timbul akibat kelainan saraf) dan / atau koma dimana sebelumnya sudah
menunjukkan gejala-gejala pre-eklampsia.
B.
Pengertian
Pemeriksaan Urine Protein
Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang
dikeluarkan melalui ginjal. Dari 1200 ml darah yang melalui glomeruli
permenit akan terbentuk filtrat 120 ml/menit. Filtrat tersebut akan mengalami
reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya terbentuk 1 ml
urin permenit.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin
selain untuk mengetahui kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk
mengetahui kelainan - kelainan dipelbagai organ tubuh seperti hati, saluran
empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan lain-lain.
Pemeriksaan urin tidak hanya dapat memberikan fakta
– fakta tentang ginjal dan saluran urin tapi dapat juga mengenai faal pelbagai
organ dalam tubuh seperti hati, saluran empedu pancreas, kortek adrenal. Jika
kita melakukan urinaisis dengan memakai urin kumpulan sepanjang 24 jam pada
seseorang, ternyata susunan urine tidak dapat banyak berbeda dari susunan urine
24 jam berikutnya.
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui kadar protein dalam urin ibu hamil
2.
Untuk mengidentifikasi preeklampsia secara dini
apabila terdapat urine dengan positif mengandung protein
3.
Pemeriksaan urin dilakukan untuk memastikan kehamilan
dengan komplikasi yaitu keracunan pada kehamilan ibu
4.
Selain itu,
pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui fungsi ginjal ibu hamil,
ada tidaknya protein dalam urin, dan juga mengetahui kadar gula dalam
darah.
D.
Prinsip permeriksaan Urine Protein
Untuk menyatakan adanya protein urin berdasarkan
pada timbulnya kekeruhan yang mana percobaan dengan pemberian suatu asam akan
lebih mendekatkan ketitik isoelektriks dari protein. Pemanasan selanjutnya
untuk mengadakan denaturasi sehingga terjadi presipitasi yang dinilai secara
semikuantitatif.
E.
Prosedur Pemeriksaan Urine Protein
1.
Asam Sulfosalysyl 20%
a.
Siapkan dua buah tabung reaksi
b.
Tabung I nanti akan digunakan untuk kontrol (diisi
dengan urine saja)
c.
Tabung II diisi 2 ml urine ditambahkan 8 tetes Asam
Sulfosalysyl 20%
d.
Panaskan tabung diamati adanya kekeruhan
2.
Asam Acetat 6%
a.
Siapkan dua buah tabung reaksi
b.
Tabung I nanti akan digunakan untuk kontrol (diisi
dengan urine saja)
c.
Tabung II diisi 2 ml urine ditambahkan 4 tetes Asam
Acetat 6%
d.
Panaskan tabung diamati adanya kekeruhan
3.
Test Heller
Prinsip pemeriksaan : adanya protein urine dapat bereaksi denga HNO3 pekat
dan akan membentuk cincin putih
a.
1 ml HNO3 pekat dimasukkan tabung reaksi
b.
tambahkan urine pelan-pelan lewat dinding tabung
reaksi
c.
Jika dalam urin terdapat protein maka akan terbentuk
cincin putih
Lampiran 2
Kontrak Belajar
Nama : Widiawati
Tempat : Rumah Bersalin Karunia Aanada
Semarnag
Topik : Kebutuhan melakukan Asuhan Kebidanan
dengan
Ibu Hamil TM III kami
Sub pokok : Pemeriksaan urine protein
Tujuan umum
|
Tujuan Khusus
|
Sumber
|
Strategi pencapaian
|
Kriteria penilaian
|
Setelah mengikuti pembelajaran klinik preseptee mampu memberikan asuhan
ibu hamil patologi TM III tentang pemeriksaan urine protein.
|
Setelah mengikuti proses pembelajaran
klinik peserta didik mampu:
1.
Memahami pengertian pemeriksaan urine protein.
2.
Memahami tanda gejala
melakukan pemeriksaan urine protein.
3.
Memahami tujuan melakukan pemeriksaan urine.
4.
Memahami persiapan melakukan pemeriksaan urine protein.
5.
Memahami langkah-langkah melakukan urine protein.
|
1.
Sulistya, Dewi.2008.
Pemeriksaan Laboratorium Antenatal Care .Bandung : EGC
2.
Yulaikah, Lily.2007.”Seri
Asuhan Kebidanan Kehamilan”. Yogyakarta : EGC
|
1.
Melakukan studi pustaka
sebelum terjun ke lahan praktek
2.
Diskusi dengan dosen
pembimbing dan presptor
3. Bed Side Teaching
|
1.
Penilaian penampilan dengan
checlist
2.
Laporan pendokumentasian
|
Semarang, 9 Januari 2016
Lampiran 3
CHECKLIST PRE CONFERENCE
Nama : Widiawati
NIM : G0E011045
Metode : Preseptorsip
Kasus : Memberikan pemeriksaan urine protein
No
|
Kegiatan
|
YA
|
TIDAK
|
1
|
Preseptor menjelaskan kepada preseptee
tentang pengertian pemeriksaan urine protein
|
|
|
2
|
Presepror menjelaskan kepada preseptee
tentang tujuan tindakan pemeriksaan urine protein
|
|
|
3
|
Preseptor menjelaskan kepada preseptee
tentang persiapan tindakan pemeriksaan urine protein
|
|
|
4
|
Preseptor menjelaskan kepada preseptee
tentang langkah – langkah tindakan pemeriksaan yrine
protein
|
|
|
Nilai = jumlah item x 100
Total item
|
Keterangan : Isilah dengan tanda (v) bila dilakukan
Isilah dengan tanda (x) bila tidak dilakukan
Ya =
dilakukan dengan benar
Tidak =
tidak dilakukan
Lampiran 4
DAFTAR CHECKLIST SPO
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN
Nama : Widiawati
NIM : G0E011045
Metode : Mentorship
Kasus : Pemeriksaan Urine Protein
NO
|
ASPEK YANG DINILAI
|
SKOR
|
|
||||
|
|
YA
|
TIDAK
|
||||
1
|
Sikap dan Perilaku
a.
Teruji kominikatif
memperkenalkan diri dengan pasien
b.
Teruji menyampaikan tujuan
dan prosedur tindakan
c.
Teruji bersikap sopan
d.
Teruji bersikap cekatan
|
|
|
||||
|
Score : 6
|
|
|
||||
2
|
Peralatan dan Bahan
a. 2 buah tabung reaksi dan raknya
b. Penjepit tabungBunsen/ lampu spirtus
c. Pipet
d. Spuit 3cc atau 5 cc
e. Kertas tissue
f. Asam asetat 5 %
g. Urine dan korek api
h. Celemek
i.
Sarung
tangan DTT atau Steril
j.
Buku
catatan
|
|
|
||||
|
Score : 7
|
|
|
||||
3
|
Prosedur Kerja
a.
Siapkan
peralatan dan bahan yang diperlukan sesuai dengan urutan kegiatan. Pastikan
bahan dan alat dalam keadaan dapat digunakan sesuai urutan kerja.
b.
Suruh
ibu untuk BAK dan urine ditampung dalam botol yang telah disiapkan
(Beritahukan pada ibu mengenai apa yang akan dilakukan)
c.
Cuci
tangan 7 langkah dengan sabun dan air mengalir dan kemudian pasang
handschoon. Sebelum melakukan sesuatu pekerjaan bidan harus teknik pencegahan
infeksi
d.
Perhatikan
apakah urine keruh atau jernih (bila keruh urine disaring dengan kertas
penyaring)
e.
Isi
kedua tabung kimia dengan urine masing- masing 2 ml (Salah satu tabung
sebagai bahan perbandingan pemeriksaan)
f.
Panaskan salah satu
tabung yang berisi urine diatas nyala api lampu spritus, kemudian teteskan
2-3 tetes asam cuka 6% dilihat, selanjutnya dipanaskan lagi (Panaskan
sampai mendidih dan bandingkan dengan tabung perbandingan)
Baca
hasilnya dengan menilai :
1)
Negatif :
bila tidak ada keruhan
2)
Positif (+) : ada
keruhan sedikit tanpa butir-butir
3)
Positif (++) : keruhan mudah dilihat dan tampak butir-butir dalam keruhan
tersebut
4)
Positif (+++) :
jelas keruh dan berkeping- keeping
5)
Positif (++++) : sangat keruh dan
keruhan berkeping-keping besar atau bergumpal- gumpal.
|
|
|
||||
|
Score : 16
|
|
|
||||
3
|
Teknik
a.
Teruji melakukan secara
sisitematis dan berurutan
b.
Teruji berkomunikasi dengan
pasien secara baik
c.
Teruji melakukan tindakan
dengan percaya diri
d.
Teruji mendokumentasikan
hasil
|
|
|
||||
|
Sscore : 4
|
|
|
||||
|
Nilai : Jumlah item yang dilakukan x 100 %
total item
|
|
|
||||
Keterangan :
Isilah dengan tanda (v) bila dilakukan
Isilah
dengan tanda (x) bila tidak dilakukan
Ya
= dilakukan dengan benar
Tidak
= tidak dilakukan
Semarang,
9 Januari 2016
Pembimbing
Hesti
Pratiwi
Lampiran 5
CHECLIST POST CONFERENCE
Nama : Widiawati
NIM : G0E011045
Metode : Preseptorsip
Kasus : Memberikan Pemeriksaan
Urine Protein
No
|
Kegiatan
|
YA
|
TIDAK
|
1
|
Preseptor
menanyakan perasaan preseptee
setelah bed site teaching
|
|
|
2
|
Preseptor
menanyakan preseptee tentang attitude saat contact pada
pasien
|
|
|
3
|
Prespetorsip memberikan kesempatan kepada preseptee
untuk bertanya
|
|
|
Nilai : Jumlah item yang dilakukan
x 100
Total Item
|
Keterangan
: Isilah dengan tanda (v)
bila dilakukan
Isilah
dengan tanda (x) bila tidak dilakukan
Ya
= dilakukan dengan benar
Tidak
= tidak dilakukan
Lampiran 6
FORMAT PENILAIAN
PRAKTEK BIMBINGAN KLINIK
METODE PRESEPTORSIP (PEMERIKSAAN
URINE PROTEIN)
NO
|
Aspek
Penilaian
|
Nilai
|
Bobot
|
N x
b
|
1
|
Preconference
a.
Ketepatan waktu sesuai perencanaan
bimbingan
b.
Kesesuaian perencanaan kegiatan CI
pada saat preconference
|
|
10
30
|
|
2
|
Bed
Side Teaching
a.
Informed consent pada klien
b.
Penilaian kesesuaian tindakan
berdasarkan SPO
|
|
10
20
|
|
3
|
Postconference
a.
Ada refleksi
b.
Penilaian CI
|
|
5
25
|
|
Keterangan
:
Kolom
nilai diisi dengan angka 0 atau 1
0
= jika tidak sesuai
1
= jika sesuai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar