UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN
KESEHATAN
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
TAHUN 2014
ABSTRAK
Nduhri Qurnia Avelydyaningrum*. Fitriani
Nur Damayanti**. Novita Kumalasari**.
PERSEPSI WANITA USIA SUBUR (WUS)
TENTANG INFERTILITAS PRIMER
DI RUMAH BERSALIN KOTA SEMARANG
(xii
+ 64 halaman + 5 tabel +
9 gambar + 7 lampiran)
Latar
belakang
: Pasangan infertilitas adalah pasangan yang telah berumah tangga dan hidup
harmonis yang sudah melakukan hubungan seksual selama setahun dan belum
mempunyai keturunan. World Health
Organization (WHO) mengatakan bahwa jumlah pasangan infertil sebanyak 36%
diakibatkan adanya kelainan pada pria, sedangkan 64% berada pada wanita. Hal
ini dialami oleh 17% pasangan yang sudah menikah lebih dari 2 tahun yang belum
mengalami tanda-tanda kehamilan bahkan sama sekali belum pernah hamil. WHO juga
memperkirakan sekitar 50-80 juta pasutri (1 dari 7 pasangan) memiliki masalah
infertilitas, dan setiap tahun muncul sekitar 2 juta pasangan infertilitas
primer. Infertilitas terjadi lebih dari 20% pada populasi di Indonesia, untuk
10% terjadi pada infertilitas primer dan 10% terjadi pada infertilitas
sekunder. Berdasarkan data yang bertempat di Rumah Bersalin Citra Insani Kota
Semarang tahun 2014, terdapat 9 pasangan suami istri dengan infertilitas.
Diantaranya 6 dengan infertilitas primer dan 3 lainnya dengan infertilitas
sekunder.
Tujuan
:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pada wanita usia
subur tentang infertilitas primer di Rumah Bersalin Citra Insani Kota Semarang.
Metode
Penelitian
: Jenis penelitian kualitatif dengan teknik purposive
sampling. Peneliti mendapat tiga informan utama, tiga informan pendukung
dan tiga triangulasi sumber. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
mendalam. Analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil
:
Kedua informan mengetahui pengertian infertilitas primer dan faktor penyebab
infertil, tujuannya ingin memiliki anak dan sudah melakukan anjuran dari Dokter
SpOG. Dua informan yang dianjurkan untuk berolahraga dan melakukan diet juga
mengkonsumsi obat hormonal. Harapan yang dikemukakan oleh ketiga informan yaitu
istri bisa hamil dan mempunyai anak. Selama ini yang memberikan motivasi kepada
mereka selain pasangan yaitu keluarga. Faktor budaya yang telah mereka lakukan
menurut anjuran dari masyarakat di antaranya pengobatan alternative. Sikap
pasangan juga saling mendukung satu sama lain. Frekuensi yang dilakukan pada
saat melakukan pemeriksaan kedua informan menjawab baru sekali. Selama ini
mereka memperoleh informasi dan ketertarikan kepada hal yang baru dari
teman-teman.
Simpulan
:
Terdapat persepsi tiga informan terdiri dari eksternal (frekuensi, informasi,
stimulus) dan faktor internal (pengalaman, pengetahuan, harapan, kebutuhan,
motivasi, sikap, budaya) pada kasus
infertilitas primer.
Kata kunci :
persepsi, wanita usia subur, infertilitas primer
Kepustakaan : 24,
2004-2014

* Mahasiswa
Program Studi D III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang
** Dosen Universitas Muhammadiyah
Semarang
UNIVERSITY MUHAMMADIYAH OF SEMARANG
NURSING AND SCIENCE HEALTH
FACULTY
DIII MIDWIFERY PROGRAM STUDY
2014
ABSTRACT
Nduhri Qurnia Avelydyaningrum*. Fitriani
Nur Damayanti**. Novita Kumalasari**.
The perception of woman
childbearing age about primary infertility
in RB Citra Insani Semarang 2014
(xii
+ 64 page + 5 table + 9 picture + 7 attachment)
Background
:
Infertility is couple who have married and harmonious that do sexual
intercourse during one year and have not a child. WHO said, that a couple
infertility 36% because abnormality of man and 64% of a woman. This is problem
experienced dor 17% of they are married for two year but have not sign of
pregnancy. WHO, guess that 50-80 million husband and wife (1 from 7 couple).
Every year are showing up 2 million of couple infertility 20% population in
Indonesia, that category 10% for primary infertility and 10% for secondary
infertility. Based of RB Citra Insani
Semarang’s data this year, there are 9 couples infertility beetwen 6 primary
infertility and 3 secondary infertility.
Purpose
:
The purpose of this study was to know the perception in women of childbearing
age of primary infertility in RB Citra Insani Semarang.
Methods
:
Qualitative research with technique purposive sampling research got three key
informant and three informant supporter and three triangulation. The data is
doing from in depth interview. Beside that for prossecing the data use analysis
with reduction data, precentation data, and verification.
Results
: Both informants know the meaning of primary
infertility and the factors causing infertility, they wanted to have a child
(biological child) and they have conducted all their gynecologyst’s suggetion
and recommendation. Both informants who encouraged to exercise must also do a
diet and consume hormonal medicine. Three informants hoped their wives able
toget pregnant and have children, during that time, their spouses give them
motivation as well as their family. They also have conducted some cultural
custom as their society, suggested, such asalternative medication. All couple’s
attitude also supports each other two. Informants said that is first visiting
to gynecologist. From their friends and had interest primary infertility case
Conclusion:
Perceived
of informants is influenced by eksternal and internal factors. Eksterbal
factors consist of frequency, information,stimulus and internal one consist of
experience, knowledge, expactation, needs, motivation, attitude, and culture to
primary infertility cases.
Keywords : perception, women of childbearing age, primary
infertility
Literature : 24, 2004-2014

*Student of DIII Midwifery Universitas
Muhammadiyah Semarang
** The
Lecture in University Muhammadiyah of Semarang